Lebaran momen yang ditunggu tunggu setelah berpuasa ramadhan sebulan lamanya.
Masyarakat berbondong bondong pulang ke kampung halaman setelah sekian lamanya bekerja banting tulang di perantauan.
Keinginan berlebaran di kampung halaman agar bisa berkumpul dengan orang tua dan sanak saudara serta saling ber maaf maafan, mendorong umat Islam rela mengeluarkan banyak uang simpanan untuk berlama lama di jalan, menerjang macet, terik matahari dan berdesak desakan dalam transportasi umum.
Tak peduli betapa capeknya perjalanan mudik dan balik, perasaan bahagia yang memenuhi raga, menyuplai energi tak terhingga, hingga lelah tak lagi terasa.
Bahagia hendak memijakkan kaki kembali ke kampung halaman. Bernostalgia di setiap sudut desa, dimana saat kecil dahulu riang gembira bermain kesana kemari dengan teman-teman sebaya.
Namun, persiapan yang matang tentu tetap perlu dilakukan untuk menanggulangi segala kemungkinan yang diprediksi akan terjadi, termasuk juga rasa lelah dan penat.
Terlebih jika menempuh perjalanan antar pulau beda provinsi. Perjalanan menggunakan Kapal misalnya, pasti memerlukan persiapan agar lancar sampai ke tujuan.
Berikut beberapa hal penting sebagai informasi persiapan perjalanan dari dan ke Lombok menggunakan kapal:
Pesan Tiket Lebih Awal
Kapal merupakan moda transportasi umum. Sebagaimana lainnya, penumpang nya tidak hanya kita saja, jadi bila terlambat membeli tiket tidak akan bisa berangkat pada tanggal tersebut.
Terlebih ketika momen arus mudik dan balik lebaran, jumlah penumpang membludak melebihi hari biasa.
Oleh karena itu, pesan tiket lebih awal. Sesuaikan dengan rencana perjalanan yang kita jadwalkan.
Pantau terus akun media sosial, aplikasi android, dan situs resmi perusahaan pelayaran dari kapal yang akan kita tumpangi.
Tujuannya adalah mendapatkan momen pertama rilis untuk jadwal kapal yang bisa dipesan secara online.
Hal yang sangat penting supaya mendapatkan tiket secepatnya. Selain agar tidak kehabisan berakibat batal berangkat, dengan beli tiket lebih awal kita juga akan mendapatkan ranjang tidur atau kursi duduk di dalam kabin kapal.
Fasilitas kursi dan matras kabin kapal terbatas. Dengan membludaknya penumpang ketika lebaran, maka itu pasti akan diperebutkan.
Jika lambat, akibatnya harus duduk atau rebahan di lantai yang dingin dan bahkan di luar kabin dimana angin laut kencang berhembus. Belum lagi kalau ternyata turun hujan selama perjalanan. Oleh karena itu, bisa menjadi opsi berjaga-jaga dengan membawa alas semacam karpet lipat atau sejenisnya untuk duduk dan berbaring di lantai.
Sehingga ketika tidak ada pilihan kenyamanan namun masih tetap ingin tetap berlayar di tanggal itu, maka harus bersabar dan tabah dengan kondisi yang terjadi di atas kapal.
Sebaliknya, jika rencana jadwal menyeberang fleksibel, maka kita bisa mundur sehari atau beberapa hari demi mendapatkan ranjang tidur yang nyaman.
Hal ini terutama bagi keluarga dengan rombongan bersama bayi, balita, atau anak-anak. Pasti rempong kalau tidak mendapatkan ranjang diatas kapal selama berlayar di lautan.
Selain pembelian online, tiket kapal juga bisa dibeli secara offline dengan datang langsung ke kantor perusahaan pelayaran kapal tersebut.
Disana bisa bertanya langsung lebih jelasnya jadwal kapal tanggal berapa yang masih tersedia kasur atau kursinya.
Datang ke Pelabuhan Tepat Waktu
Jadwal berangkat akan tertera pada tiket yang dibeli. Selain itu release jadwal oleh perusahaan penyedia layanan pelayaran, biasanya diberitahukan juga jadwal kapal berlabuh dan jadwal kapal berangkat.
Tetapi semua itu tergantung pada pasang surut air laut, kepadatan pelabuhan, dan otoritas pelabuhan.
Jadi, tidak selalu pasti tepat sesuai jadwal. Oleh karena itu perlu tindakan antisipasi supaya bisa datang tepat waktu di pelabuhan saat kapal hampir selesai menurunkan penumpang dan muatan setelah sandar dan kedatangan.
Pertama, kita harus mengetahui lama perjalanan kapal selama berlayar. Pada rute lembar ke tanjung perak normalnya memerlukan waktu kurang lebih 20 jam.
Setelah itu, mencari informasi melalui akun media sosial kapal yang akan kita naiki, tentang keberangkatannya dari tanjung perak di hari sebelumnya.
Ketika dapat, selanjutnya hitung jam berapa 20 jam berikutnya, lalu ubah dari wib ke wita, dimana selisih keduanya adalah 1 jam.
Hasilnya merupakan perkiraan yang lumayan presisi dan aman, jam berapa kapal kita akan tiba di lembar.
Nanti, realitasnya kapal bersandar akan lebih cenderung molor 4 sampai 5 jam, dan tidak mungkin lebih cepat.
Jadi acuannya adalah jam keberangkatan kapal dari pulau seberang disana.
Kedua adalah memutuskan berangkat dari rumah ke pelabuhan pada jam berapa.
Karena telah mengetahui perkiraan waktu kapal datang, selanjutnya kita bisa menggunakan google map untuk menghitung lama perjalanan dari rumah ke pelabuhan.
Sehingga kita bisa menentukan berangkat dari rumah jam berapa. Kita juga bisa bersiap siap dan packing lebih awal dengan tenang.
Sesampainya di pelabuhan, kendaraan akan berbaris berurutan secara rapi untuk masuk ke dalam kapal.
Sebelum masuk tiap kendaraan diperiksa kecocokan antara tiket dan penumpang sebenarnya. Jadi jangan lupa agar tiket harus siap tersedia baik berbentuk cetak maupun digital.
Setelah pemeriksaan tiket, jika kita mendapatkan barisan depan karena datang awal, kendaraan bisa parkir lebih dalam di areal lorong dek atas, terpayungi dari hujan dan sinar matahari, namun berdampingan dengan truk berukuran sedang. Bukan masalah saat diluar momen gelombang tinggi, terlebih ban kendaraan biasanya diikat pada pengait di permukaan lantai oleh awak kapal.
Sebaliknya, jika kita datang sangat terlambat, kendaraan kita malah akan terapit lebih banyak truk kontainer yang lebih besar di dek bawah yang memang khusus kendaraan besar.
Oleh karena itu, sebaiknya datang awal dan tidak berbaris paling depan ketika memasuki kapal.
Bawa Bekal Secukupnya
Hal sederhana tapi bila diabaikan bisa merugikan diri sendiri.
Perbekalan makanan penting untuk diperhatikan ketika dalam perjalanan jauh, apalagi saat ditengah laut.
Beberapa persediaan makanan yang penting diantaranya yakni air minum, pop mie, nasi atau lontong, lauk kering yang tahan lama, permen dan snack atau kue kering.
Walaupun tersedia kantin, pilihan makanan yang tersedia diatas kapal dijual dengan harga yang mahal dibanding warung dekat rumah.
Agar hemat uang, kita bisa membawa makanan sendiri dan belanja hal-hal yang tak tahan lama, seperti air panas untuk menyeduh pop mie atau kopi.
Selain makanan bawa juga obat-obatan p3k, sebagai antisipasi hal yang tak terduga selama berlayar.
Semisal obat anti mabuk, obat masuk angin, minyak kayu putih, alkohol, obat merah, kapas, kasa, dan plester.
Selanjutnya, hal yang juga diperlukan adalah peralatan mandi seperti handuk, sabun, sampo, pasta gigi dan sikat gigi.
Karena kapal menyediakan toilet dan kamar mandi, sehingga penumpang bisa melakukan bersih diri secara layak.
Setelah itu jangan lupa membawa charger hp. Karena walaupun tak ada sinyal seluler di tengah laut, kita masih bisa menggunakan hp untuk berfoto-foto ataupun juga membaca.
Demikian beberapa informasi persiapan perjalanan yang bisa dilakukan ketika berlayar menuju kampung halaman saat mudik lebaran.
Jangan lupa selalu berhati-hati, waspada segala mara bahaya, supaya terhindar dari insiden yang tak diinginkan.
Semoga rasa rindu kampung halaman terobati setelah sampai dan akhirnya bertemu orang tua dan sanak saudara tercinta.